Bentrok Antardesa di Bua Luwu Pecah! Oknum Polisi Diduga Jadi Pemicu, 1 Motor Dibakar

Syarwan
Minggu, 12 Oktober 2025 12:38 - 275 View

LUWU, Caber.id – Bentrokan antarwarga dua desa pecah di perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, tepatnya di Dusun Baru Tongkon, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Minggu dini hari (12/10/2025) sekitar pukul 00.10 WITA.

Bentrokan ini dipicu insiden penganiayaan terhadap seorang pelajar yang juga anak dari seorang polisi.

Peristiwa bermula pada Sabtu malam (11/10/2025) sekitar pukul 20.00 WITA. Lutfi (16), pelajar asal Desa Tanarigella, Kecamatan Bua, menjadi korban pemukulan oleh orang tak dikenal di sekitar gerbang perbatasan Kota Palopo.

Mengetahui hal tersebut, ayah korban yang merupakan anggota Sat Sabhara Polres Palopo, Bripka Ramadhan, mendatangi lokasi kejadian. Berdasarkan keterangan warga, Bripka Ramadhan datang dalam kondisi diduga mabuk dan mengenakan seragam dinas lengkap. Ia sempat menemukan sekelompok pemuda sedang nongkrong di warung Leamo.

Salah satu Oknum Polisi yang tersorot video, diduga lakukan pemukulan terhadap seorang pemuda, warga Desa Padang Kalua di perbatasan Palopo-Luwu. (dok.video.viral)

Saat menanyakan pelaku pemukulan anaknya, para pemuda mengaku tidak tahu. Namun, Bripka Ramadhan diduga tersulut emosi dan memukul seorang pemuda bernama Enal (19), warga Dusun Salu Patani, Desa Padang Kalua.

Tindakan tersebut memicu kemarahan warga setempat. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, warga terlihat memprotes tindakan sang oknum polisi.

“Tidak boleh main pukul begitu, Pak. Apalagi polisi ki! Mentang-mentang aparat, jangan seenaknya bertindak,” ujar seorang warga dalam rekaman video yang beredar.

Beberapa saksi juga menyebut Bripka Ramadhan datang bersama beberapa orang dari Desa Tanarigella.

Pasca insiden pemukulan tersebut, sekitar pukul 23.55 WITA, puluhan pemuda dari Desa Tanarigella datang menyerang ke Desa Padang Kalua. Mereka melempari rumah Kepala Desa Padang Kalua, Umi, sambil berteriak-teriak dan meminta bantuan. Warga Padang Kalua pun bereaksi, dan aksi saling lempar batu tidak terhindarkan.

Akibat bentrokan tersebut, arus lalu lintas Trans Sulawesi macet total. Kapolsek Bua IPTU Anwar Syamsuddin bersama personelnya tiba di lokasi untuk menenangkan massa, namun situasi masih sulit dikendalikan. Salah satu lemparan bahkan mengenai kaca depan mobil patroli hingga pecah.

Sekitar pukul 00.20 WITA, seorang pelajar bernama Muh. Antas (16), warga Desa Barowa, yang melintas dari arah Kota Palopo, ikut terjebak di tengah tawuran.

Ia meninggalkan sepeda motor Yamaha Mio M3 DP 3046 US miliknya dan berlari menyelamatkan diri. Warga yang menduga motor tersebut milik penyerang membakarnya hingga hangus.

Situasi baru terkendali sekitar pukul 00.55 WITA setelah gabungan personel Polres Luwu dipimpin Kasat Reskrim AKP Jody Dharma, tiba di lokasi dan berhasil membubarkan massa.

Kepala Desa Padang Kalua, Umi, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya bentrokan antara warga desa tersebut.

“Situasinya mencekam namun sudah membaik setelah kedatangan polisi. Tawuran sempat tak terkendali, namun warga kami hanya berusaha melindungi desa saat diserang. Bahkan Salah satu warga kami juga terluka ringan akibat lemparan batu,” ujarnya.

Ia juga menyesalkan tindakan oknum aparat yang sebelumnya datang melakukan pemukulan terhadap warganya, sehingga memicu polemik.

“Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Sebagai aparat, mestinya menenangkan keadaan, bukan memperkeruh situasi,” tambahnya.

Hingga Minggu dini hari, kondisi di lokasi berangsur kondusif. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penganiayaan awal dan memastikan dugaan keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam insiden tersebut.