Bupati Luwu Dorong Kopi Latimojong Jadi Ikon Kebanggaan Daerah

Syarwan
Senin, 24 November 2025 22:43 - 70 View

LUWU, Caber.id – Bupati Luwu, H. Patahudding, mendorong para pengusaha dan petani kopi untuk meningkatkan produksi sekaligus menjaga kualitas Kopi Arabika Latimojong sebagai komoditas unggulan daerah.

Ajakan itu disampaikan saat menghadiri pemaparan program kerja Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Latimojong di Aula Hotel Belia, Belopa, Senin (24/11/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua dan anggota DPRD Luwu, Forkopimda, para kepala OPD, Camat Latimojong, kepala desa se-Latimojong, serta perwakilan PT Masmindo Dwi Area (MDA).

Dalam sambutannya, Bupati Patahudding memberikan apresiasi kepada MPIG atas upaya memperkuat pengelolaan dan pengembangan kopi Latimojong.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah pusat tahun ini telah menyalurkan bantuan bibit kopi untuk Latimojong, dan meminta Dinas Pertanian, camat, serta pemerintah desa segera melakukan pendataan calon petani dan calon lahan (CPCL) agar penyaluran berjalan tepat sasaran.

Bupati menegaskan pentingnya menjaga identitas dan kualitas kopi Latimojong melalui Indikasi Geografis (IG).

“Selama ini bahan bakunya dari Luwu, tapi yang terkenal nama daerah lain. Ke depan, setiap produk harus membawa nama ‘Luwu’. Kopi kita harus menjadi kebanggaan daerah,” tegasnya.

Ia juga menyoroti minimnya produksi yang membuat permintaan pasar tidak dapat terpenuhi.

“Kualitasnya bagus, tapi stoknya kurang. Saya pernah mau membeli kopi dan harus menunggu sampai bulan lima. Ini perlu kita benahi,” ucapnya.

Selain itu, Bupati menyampaikan bahwa pada 2026 Kabupaten Luwu dijadwalkan menerima bantuan 8 juta bibit kakao, yang dapat disalurkan setelah tersedianya CPCL dan peta polygon lahan.

Ia menargetkan Kecamatan Latimojong menjadi sentra kopi dalam 2–3 tahun mendatang dengan mengoptimalkan kembali lahan-lahan yang terbengkalai.

Bupati Luwu periode 2009–2019, H. Andi Mudzakkar, yang turut hadir, menjelaskan bahwa cita rasa kopi dipengaruhi racikan, peralatan, dan kondisi geografis. Ia menekankan pentingnya legalitas produk kopi berbasis IG.

“Kopi Latimojong tidak bisa berkembang besar tanpa lisensi yang jelas. Ini harus dipastikan pemerintah daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MPIG, Brigjen TNI (Purn.) Muslimin Akib memaparkan sejumlah program utama, meliputi peningkatan produksi melalui pembersihan gulma, pemangkasan, pemupukan organik, pengendalian hama, peningkatan intensitas cahaya 70%, serta peremajaan tanaman. Peningkatan kualitas dilakukan melalui penggunaan bibit unggul, perawatan intensif, dan panen selektif (memetik buah merah).

MPIG juga mengembangkan sejumlah program pendukung, seperti peternakan kambing dan sapi sebagai penyedia pupuk organik, perikanan darat, budidaya lebah madu, penanaman pohon aren, serta pengembangan pariwisata Latimojong, khususnya di Ulusalu yang memiliki potensi air terjun.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan buku program kerja MPIG kepada Bupati Luwu, Ketua DPRD Luwu, dan mantan Bupati Luwu H. Andi Mudzakkar.