HMI Makassar Terkoyak Ambisi Jabatan, Dua Kadernya Berebut Jadi Ketua PB HMI

Syarwan
Minggu, 25 Mei 2025 14:55 - 303 View

Caber.id – Dinamika internal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali mencuat dalam Kongres XXXIV yang digelar di Pekanbaru. Sorotan tertuju pada HMI Cabang Makassar, yang mengalami perpecahan saat dua kadernya, Faikar (mantan Ketua Cabang) dan Sardi (mantan Sekretaris Cabang), sama-sama maju sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI.

Pencalonan ganda ini memicu tanda tanya di kalangan kader HMI se-Indonesia, mengingat tradisi organisasi yang lazimnya hanya mengusung satu calon dari tiap cabang. Sebagai salah satu cabang tertua dan berpengaruh, perpecahan ini mencoreng citra HMI Makassar yang selama ini dikenal solid dan matang dalam berorganisasi.

Pengamat organisasi kemahasiswaan menilai bahwa sikap kedua mantan pengurus cabang ini mencerminkan ketamakan dalam perebutan jabatan, yang jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang selama ini dijunjung tinggi oleh HMI. Organisasi yang lahir dengan semangat perjuangan dan idealisme ini seolah tereduksi menjadi ajang pencarian posisi semata.

Perpecahan internal HMI Cabang Makassar berpotensi menciptakan preseden buruk bagi cabang-cabang lain di seluruh Indonesia. Bagaimana mungkin sebuah cabang dapat meyakinkan dan memimpin cabang-cabang lain jika di internal mereka sendiri tidak menunjukkan soliditas dan kekompakan?

Situasi ini memunculkan pertanyaan serius terkait sistem kaderisasi dan pembinaan karakter di tubuh HMI. Apakah integritas, loyalitas, dan semangat kolektif masih menjadi prioritas utama dalam membentuk kader?

Kongres XXXIV sejatinya menjadi momentum untuk menakar kematangan organisasi dan mengembalikan ruh perjuangan HMI. Perselisihan di Cabang Makassar harus dijadikan pelajaran bahwa jabatan bukan tujuan, melainkan amanah.

Sebagai organisasi yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa, HMI dituntut untuk memberi teladan etika berorganisasi. Konflik internal seperti ini hanya akan merusak reputasi yang telah dibangun puluhan tahun.

Meski begitu, jalan rekonsiliasi masih terbuka. HMI memiliki mekanisme internal untuk menyelesaikan konflik tanpa mengorbankan martabat organisasi. Kongres ini diharapkan melahirkan pemimpin baru sekaligus menjadi titik balik penguatan nilai-nilai dasar HMI yang sempat memudar.