Keracunan Massal di Lebong, 456 Siswa Jadi Korban Uji Coba Program MBG

Syarwan
Jumat, 29 Agustus 2025 20:25 - 72 View

Bengkulu, Caber.id – Sebanyak ratusan siswa beserta guru sekolah di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Data sementara per Jumat (29/8/2025) mencatat 456 yang terdiri dari 452 siswa dan 4 guru mengalami gejala mual, muntah, dan lemas, dengan sebagian besar kini dirawat di RSUD Lebong.

Peristiwa ini menambah panjang daftar hitam kasus keracunan yang diduga terkait uji coba program MBG. Para korban berasal dari berbagai sekolah, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP dan juga guru.

Mereka dilaporkan jatuh sakit setelah mengonsumsi hidangan yang terdiri dari mi, bakso, sayuran, susu, dan telur.
Menanggapi hal tersebut, pihak pemerintah setempat bergerak cepat merespons insiden ini.

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, langsung menjenguk para korban dan memastikan perawatan serta pasokan obat-obatan akan ditambah.

“Saya sudah minta dinas kesehatan provinsi menambah buffer stock obat ke Lebong. Kami pastikan semua ditangani sebaik mungkin,” ujar Mian dikutip dari Antara, Jumat (29/8/2025).

Di sisi lain, Wakil Bupati Lebong, Bambang Agus Suprabudi, mengakui adanya kendala awal terkait keterbatasan fasilitas, terutama tempat tidur pasien. Namun, kendala tersebut telah teratasi dengan pengiriman tambahan kasur dari BPBD.

“Kendala kami adalah tempat tidur. Tetapi kondisi itu sudah diatasi. BPBD telah mengirimkan tambahan kasur untuk pasien,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP Darmawel mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap orang yang bertanggung jawab pada dapur MBG uji coba pertama di Kecamatan Lebong Sakti yang menyebabkan tragedi keracunan massal.

“Kita cari masalahnya apa kesengajaan atau ketidakpatuhan prosedur yang sudah ditetapkan oleh BGN,” kata Darmawel.

Dengan tambahan obat dari provinsi dan fasilitas kesehatan yang memadai, pemerintah daerah berharap kondisi ratusan siswa yang saat ini dirawat dapat segera membaik.