Luwu, Caber.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Kegiatan berlangsung selama enam hari, mulai 27 Juni hingga 2 Juli 2025.

Dengan mengusung tema “Mengabdi dalam Cinta, Mendidik dalam Iman untuk Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Islami”, kegiatan ini menjadi wadah mahasiswa untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman sekaligus membangun hubungan sosial yang erat dengan masyarakat desa.

Ketua HMPS PAI UIN Palopo, Muh. Affan Afdholi, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana dakwah, tetapi juga sebagai implementasi nyata ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

“Melalui pengabdian ini, mahasiswa mendapatkan ruang untuk terlibat langsung dalam membentuk masyarakat berkarakter Islami. Ini adalah bagian dari peran sosial kami sebagai mahasiswa,” ujar Affan dalam acara penutupan, Rabu (2/7/2025).

Ia menambahkan, mahasiswa harus tampil sebagai agen perubahan dan kontrol sosial yang aktif di tengah masyarakat, bukan hanya terbatas pada aktivitas akademik di kampus.

Acara Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang digelar oleh HMPS PAI, di Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu (dok.media)

Sementara itu, Kepala Desa Sangtandung, Isran Kadir Passan, yang juga merupakan alumni STAIN Palopo, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai pengabdian mahasiswa adalah langkah positif yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa di Desa Sangtandung. Kegiatan seperti ini memberikan nilai tambah dalam pembangunan karakter dan spiritual masyarakat,” ungkap Isran.

Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan sejumlah lomba keagamaan seperti, Tilawah Qur’an, Hafalan Surat Pendek, Cerdas Cermat Islami, Azan, serta lomba olahraga Takraw.

Pengabdian Masyarakat ini menjadi agenda tahunan mahasiswa PAI UIN Palopo. Selain sebagai media dakwah, kegiatan ini juga bertujuan mengelaborasi ilmu keislaman dengan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat, khususnya di wilayah Luwu Raya.