Proyek PLTM Bastem Kembali Disorot, Warga Protes Hingga Berujung Tegang

Syarwan
Senin, 21 April 2025 21:47 - 474 View

Luwu, Caber.id – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) milik PT Tiara Tirta Energi di Kecamatan Bastem kembali menuai sorotan, setelah warga Desa Lange dan Desa Bolu mendatangi lokasi proyek dan sempat terjadi ketegangan.

Aksi warga tersebut dilakukan untuk membawa surat rekomendasi DPRD Luwu yang meminta penghentian sementara seluruh aktivitas penambangan.

Menurut mantan Kepala Desa Lange, Yotan Matande, kericuhan terjadi pada Kamis (17/4) pagi, saat warga baru tiba dan diburu oleh salah satu tenaga kerja asing.

“Sebelum surat dibacakan, tiba-tiba kami diserobot motor. Setelah masuk, terjadi pengejaran hingga pemukulan. Kami tidak membalas, tapi situasi sangat tegang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (20/4/2025).

Yotan menyampaikan, selain membangun PLTM, perusahaan juga melakukan penambangan galian C di aliran sungai yang dinilai melanggar kesepakatan awal dan merusak lingkungan.

“Baru sehari dikeruk saja, bagian sungai yang belum kena air langsung habis. Dampaknya terasa sampai ke Noling, Kecamatan Bupon, hingga Desa Kamanre dan wilayah lainnya,” tuturnya

Penambangan disebut telah berlangsung enam bulan, di tengah sengketa lahan yang belum terselesaikan. DPRD Luwu pun merekomendasikan agar pembayaran ganti rugi ditunda sampai audit Inspektorat selesai dilaksanakan.

Ketua DPRD Luwu, Ahmad Gazali, membenarkan telah menerbitkan surat rekomendasi tertanggal 14 April 2025 yang ditujukan ke Bupati dan instansi terkait.

Surat bernomor 000.15/262/DPRD/IV/2025 itu berisi tiga poin utama:

  1. Audit investigatif atas penerbitan SKT/SPPT oleh Pemerintah Desa Bolu.
  2. Penghentian sementara aktivitas proyek di lahan yang disengketakan.
  3. Penyampaian hasil audit secara resmi ke DPRD Luwu.

“Saya belum menerima informasi soal kunjungan tersebut bersama Forkopimda ke lokasi,” ungkap Gazali.