Serapan Gabah Sulsel Lampaui Target, Gubernur Andi Sudirman Apresiasi Semua Pihak

Zarfly
Rabu, 23 April 2025 13:43 - 232 View

Makassar, Caber.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat capaian membanggakan dalam pengadaan gabah tahun ini. Berdasarkan data Perum BULOG Kanwil Sulsel dan Sulbar per 18 April 2025, realisasi pengadaan gabah mencapai 374.783 ton, atau 131% dari target sebesar 284.535 ton.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini.

“Terima kasih kepada seluruh tim TNI-Polri, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), kepala daerah kabupaten/kota, BULOG serta para petani,” ucap Andi Sudirman, Rabu, 23 /4/25.

Adapun pengadaan setara beras mencapai 240.570 ton atau 41,5% dari target 579.938 ton. Gubernur menyebut capaian ini sebagai hasil kerja keras dan sinergi lintas sektor, terutama peran aktif PPL yang terus mendampingi petani di lapangan.

Mengacu pada angka Kerangka Sampel Area (KSA) BPS April 2025, potensi produksi gabah di Sulsel diperkirakan mencapai 1.036.382 ton. Menyikapi hal ini, Gubernur meminta agar para PPL terus mengedukasi kelompok tani dan petani untuk melaksanakan panen tepat waktu sesuai umur tanaman.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi siap membuat petani tersenyum dan sejahtera sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia mengaku cara untuk membuat petani tersenyum adalah membeli gabahnya dengan harga yang tinggi.

Saat ini Bulog termasuk di Bulog Sulselbar itu membeli gabah petani dengan harga paling rendah Rp6.500.

“Sebagaimana amanah bapak Presiden kami diminta untuk membuat petani tersenyum, membuat petani sejahtera. Ini kan amanat sesuai Asta Cita, untuk membuat petani tersenyum tentu memberikan pembelian (gabah) yang bagus. Hari ini saya yakin sebagian besar sudah terbeli dengan harga Rp6.500,” kata Fahrurozi saat berkunjung ke Kantor Herald Sulsel, Senin malam, 21 April 2025.

Selain itu, dampak bagi petani jika sejahtera maka akan menambah daya tarik petani milenial untuk juga ikut menjadi petani yang cerdas. Sebab, dari tahun ke tahun, petani di Indonesia, termasuk di Sulsel itu berkurang, anak muda tidak lagi melirik menjadi petani.

“Selain itu kita ingin membuat petani milenial itu tertarik untuk bertani, karena dari data BPS petani semakin tahun itu berkurang,” ungkap Fahrurozi.

Lebih jauh, mantan Pinwil DKI Jakarta ini juga mengakui masih banyaknya kekurangan selama penyerapan Bulog di lapangan. Meski demikian, ia memastikan gabah petani bisa terserap dengan harga yang layak.

“Tentu kami punya banyak sekali kekurangan, jadi selain kita menggandeng Babinsa, kita juga menggandeng mitra penggilingan, kita cari yang punya alat penggilingan kemudian kami sewa. Penggilingan ini juga bekerjasama dalam bentuk penjemputan di sawah-sawah karena SDM kita terbatas di Bulog dengan jumlah desa yang begitu banyak,” jelasnya.

“Jadi kami ambil gabah petani itu paling di bawah Rp6.500,” sambung Fahrurozi.

Mantan Pimcab Parepare ini juga menyebut, sudah sekitar 400 ribu ton gabah petani sudah dibeli Bulog dengan harga paling di bawah Rp6.500. (*)