Tuntut Keadilan! Massa Geruduk Polres Palopo Usut Kematian Misterius Feni Ere

Admin
Sabtu, 08 Maret 2025 21:16 - 450 View

Palopo, Caber.id – Puluhan massa yang tergabung dalam gerakan AMARA FOR FENI ERE menggelar aksi demonstrasi di depan Polres Palopo, menuntut keadilan atas kematian Feni Ere, warga Palopo yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah lebih dari setahun dinyatakan hilang.

Saling dorong sempat terjadi antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Lantaran pihak keamanan terkesan menghalang-halangi para demonstran yang ingin menyuarakan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus tersebut.

Milyani, selaku Jenderal Lapangan (Jenlap) aksi, menegaskan bahwa pihak kepolisian seharusnya segera mengusut tuntas kasus ini tanpa berlarut-larut.

“Kami sudah terlalu lama menunggu keadilan. Laporan kehilangan sudah diajukan sejak Januari 2024, tetapi hingga kini belum ada titik terang,” ujarnya Sabtu (08/03/2025).

Hingga penemuan jenazah Feni Ere dalam bentuk kerangka di Kelurahan Battang Barat, pihak kepolisian belum juga mengungkap siapa dalang dibalik kasus ini.

“Bahkan setelah kerangka ditemukan pada 10 Februari 2025, belum ada kejelasan terkait pelaku. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Dirinya menyayangkan proses penanganan yang begitu lamban oleh kepolisian dalam melakukan penyelidikan. Padahal pihak keluarga korban telah melaporkan kehilangan sejak Januari 2024, hingga kini belum mendapat kepastian hukum.

“Laporan resmi telah dibuat pada 27 Januari 2024 dengan nomor laporan di Polres Palopo, namun sampai sekarang tidak ada perkembangan signifikan. Kami mempertanyakan keseriusan aparat dalam menuntaskan kasus ini,” tambah Milyani.

Berdasarkan dari keterangan pihak keluarga, laporan kehilangan pertama kali diajukan pada 26 Januari 2024 setelah ditemukan bercak darah di rumah korban. Kemudian, pada 2 Februari 2024, Parman, ayah korban berusaha mengambil mobil Toyota Innova milik Feni yang dititipkan ke temannya, namun ada kejanggalan karena temannya takut untuk mengambil mobil tersebut.

“Pada 27 Mei 2024, akun WhatsApp Feni sempat aktif dan keluar dari grup keluarga, tetapi setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi lagi,” ungkapnya.

Dalam aksi ini, massa juga mendesak Kapolda Sulawesi Selatan agar segera mencopot Kapolres Palopo dan Kasat Reskrim Palopo, yang dianggap tidak serius dalam menangani kasus ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Palopo terkait tuntutan para demonstran.