Warga Desa Tandung Kecam Proyek Bendungan Rongkong, Picu Kerusakan Lingkungan

Syarwan
Selasa, 06 Mei 2025 21:47 - 340 View

Luwu Utara, Caber.id – Rencana pembangunan bendungan setinggi 108 meter di Sungai Rongkong, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, menuai penolakan keras dari warga Desa Tandung.

Masyarakat dari berbagai elemen menilai bahwa proyek ini hanya akan merusak dan mengancam lingkungan serta kelangsungan hidup mereka.

Penolakan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi yang melibatkan Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh adat, tokoh agama, pemuda, hingga masyarakat umum. Acara itu juga ditandai dengan penandatanganan pernyataan sikap bersama.

“Bendungan ini akan menghancurkan sumber penghidupan kami. Lahan pertanian akan tenggelam dan masyarakat bisa jatuh miskin,” tegas Muhammad Rajab selaku Koordinator aksi penolakan, pada Selasa (6/5/2025).

Menurut Rajab, masyarakat Desa Tandung telah lama hidup selaras dengan alam. Ia menyebut proyek tersebut berpotensi merusak ekosistem sungai, mengganggu habitat flora dan fauna, serta mempercepat perubahan iklim.

“Penggundulan hutan akibat proyek ini akan menaikkan suhu, menurunkan kadar oksigen, dan mengancam keberadaan makhluk hidup di sepanjang sungai,” tandasnya.

Desa Tandung secara historis merupakan wilayah adat yang sah di bawah kedatuan Luwu. Struktur adatnya telah diakui secara resmi sejak 1954 melalui pengangkatan Tomakaka dan pemangku adat oleh Datu Luwu.

Sementara itu, ketua AMAL (Aliansi Masyarakat Aliran Sungai Rongkong), Muh. Al Hidayat, menegaskan pihaknya akan menyerahkan langsung dokumen penolakan ke dinas terkait di tingkat provinsi.

“Kami menuntut agar hak-hak masyarakat adat dihormati. Pemerintah harus mendengar suara rakyat dan meninjau ulang proyek ini demi kelestarian lingkungan dan keadilan sosial,” tegas Al Hidayat.

Warga berharap pemerintah pusat dan daerah mempertimbangkan ulang proyek tersebut, serta memprioritaskan perlindungan hak-hak masyarakat lokal dan memperhatikan dampak kerusakan lingkungan hidup.